Minggu, 17 April 2011

INFLASI

A.PENGERTIAN INFLASI
Inflasi merupakan suatu keadaan dimana terjadi kenaikan harga atas barang barang secara umum dari waktu ke waktu secara kontinu (terus menerus).
Tingkat kenaikkan harga baru dapat di katakan sebagai inflasi bila kenaikkan meluas dan mempengaruhi kenaikkan harga untuk barang yag lain. Sehingga kenaikkan harga untuk satu atau dua barang saja belum dapat dikatakan sebagai inflasi, kecualibila telah mempengaruhi harga barang lainnya.
Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.

B.JENIS-JENIS INFLASI
Jenis inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa penggolongan berdasarkan berbagai factor yang membedakannya.
 Berdasarkan asalnya
Berdasarkan asalnya inflasi di bedakan menjadi:
 Inflasi dalam negeri (domestic inflation)
→ merupakan inflasi yang terjadi di dalam negeri. Umumnya disebabkan karena deficit anggaran belanja yang dibiayai oleh pencetakan uang baru,kenaikkan upah, gagal panen dan lai-lain.
 Inflasi luar negeri (inported inflation)
→ Inflasi yang disebabkan karena naiknya harga barang impor, yang terjadi karena adanya kenaikkan tarif impor barang atau karena tingginya biaya produksi di luar negeri

 Berdasarkan tingkat tingginya inflasi
 Inflasi ringan ( di bawah 10% per tahun)
→Ditandai oleh kenaikan harga secara umum. Belum mengganggu kegiatan ekonomi, masih mudah dikendalikan.
 Inflasi sedang (10% samapi 30% per tahun)
→Keadaan inflasi ini belum membahayakan namun sudah dapat menurunkan kesejahteraan orang-orang yang berpenghasilan tetap.
 Inflasi berat (30% sampai 100% per tahun)
→Inflasi ini sudah mengacaukan kondisi perekonomian. pada tingkat ini orang akan cenderung menyimpan barang dan enggan untuk menabung karena bunga tabungan lebih rendah dari laju inflasi
 Hiper inflasi (di atas 100% per tahun)
→Sangat mengacaukan kondisi perekonomian

C.FAKTOR TERJADINYA INFLASI
• Tarikan Permintaaan (Demand Pull Inflation)
• Disebabkan karena permintaan masyarakat akan barang terlalu kuat yang dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga permintaan menjadi tinggi. Permintaan yang tinggi terhadap faktor-faktor produksi tersebut mengakibatkan harga faktor produksi mengalami kenaikan. Hal ini terjadi karena jumlah uang yang beredar bertambah.
• Desakan Biaya (Cost Push Inflation)
• Terjadi akibat adanya kelangkaan distribusi. Walaupun tidak ada permintaan yang meningkat secara signifikan. Yang memicu terjadinya kenaikan harga ialah karena ketidaklancaran arus distribusi atau berkurangnya barang yang diproduksi yang tersedia pada rata-rata permintaan normal. Hal ini jua dapat terjadi karena naiknya biaya produksi.
• Inflasi Campuran
• Adalah gabungan dari kedua kombinasi antara tarikan permintaan dan dorongan biaya. Namun jenis ini jarang dijumpai pada kehidupa nyata.
D.CARA MENGHITUNG TINGKAT INFLASI
Untuk dapat menghitung tingkat inflasi, terlebih dahulu harus diketahui Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI). IHK adalah ukuran perubahan harga dari kelompok barang dan jasa yang paling banyak dikonsumsi oleh rumah tangga dalam jangka waktu tertentu, untuk menghitung IHK digunakan rumus :
IHK = Harga Sekarang / Harga pada tahun dasar X 100%
Selanjutnya rumus untuk menghitung laju inflasi adalah :
Laju Inflasi = IHK periode n – IHK tahun sebelumnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar